welcome

Kamis, 25 Oktober 2012

Bahaya Mengintip di Balik Pemutih Wajah


WAJAH putih, cantik, dan bersih, pastinya impian setiap wanita. Tak heran kalau mereka pun sering sibuk memilih kosmetika yang membuat kulit wajah dan kulit tubuhnya terlihat putih.
Saat ini banyak wanita selalu ingin tampil cantik dan putih. Katanya kulit putih akan menambah kecantikan bagi seorang wanita sehingga banyak wanita yang berlomba – lomba memakai pemutih.
Namun, ternyata banyak diantara kosmetik yang beredar itu mengandung merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh. Seperti apakah bahayanya itu?
Sebagai zat kimia, merkuri jika dioleskan ke wajah akan menimbulkan radang. Kondisi ini menyebabkan kapiler – kapiler di wajah akan melebar sehingga aliran darah yang menuju kulit wajah akan meningkat. Hal ini menyebabkan tampak merah, bengkak dan meradang pada wajah dan menimbulkan rasa nyeri.
Foto :IstimewaFoto :IstimewaBiasanya efek ini timbul mulai 2 minggu – 1 bulan setelah pemakaian tergantung dari sensitifitas kulit dan banyaknya dosis merkuri di dalam cream pemutih. Jika hal ini terjadi maka tak lama kemudian akan menimbulkan kerusakan pada kulit seperti timbul flek hitam – hitam, benjolan – benjolan, rasa nyeri seperti terbakar, kemerahan, dan sebagainya.
Sedangkan pada tubuh, merkuri yang terserap ke dalam tubuh melalui kulit akan menyebabkan kerusakan ginjal dan dalam jangka lama akan menimbulkan kanker.
Untuk itu perhatikan krim pemutih yang Anda gunakan. Caranya?
1.Krim pemutih bisa digolongkan sebagai kosmetik dan obat, tergantung jenis dan kadar zat berkhasiatnya. Kosmetik pemutih boleh dijual bebas di pasaran sedang obat pemutih harus dengan resep dan dibawah pengawasan dokter.
Perbedaaannya berdasarkan tingkat keamanan penggunan zat berkhasiatnya. Seperti kadar pemutih Hidroquinon untuk kosmetik hanya diperbolehkan 2%, lebih dari itu harus diperlakukan sebagai obat, dan asam retinoat yang bersifat mengelupaskan kulit hanya boleh dipakai dibawah pengawasan dokter.
Foto :IstimewaFoto :Istimewa2.Krim pemutih menggunakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Tujuan penggunaannya dalam jangka waktu lama agar dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Tetapi penggunaan yang terus menerus justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen.
3.Begitu pula dengan pemutih instant, umumnya bisa menimbulkan efek rebound yaitu bisa memberikan respon berlawanan saat pemakaian dihentikan. Mulanya memang menggiurkan, hanya dalam beberapa minggu tampak terlihat perubahan seperti kulit menjadi kenyal, mulus, kerutan hilang, dan lebih putih.
Tetapi begitu dihentikan kulit menjadi gelap atau timbul flek – flek bahkan merah seperti udang rebus. Pemakaian hidroquinon yang berlebihan akan menimbulkan iritasi kulit langsung dan jika dihentikan kulit akan menjadi seperti semula bahkan lebih buruk.
4.Lebih parah lagi mercuri yang sudah dilarang untuk digunakan untuk krim pemutih, memang menjadikan kulit tampak putih mulus tetapi lama kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun – tahun kulit akan biru kehitaman bahkan memicu timbulnya kanker.
5.Berdasarkan informasi para ahli, semenjak maraknya produk krim pemutih di pasaran, jumlah penderita dermatitis kontak yang berobat ke pelayanan kesehatan bertambah. Penyebabnya adalah alergi yang ditimbulkan zat – zat kimia dari krim pemutih. Pengobatan semakin sulit ketika zat kimia penyebabnya tidak diketahui karena produknya tidak terdaftar atau illegal, akibt pelabelan yang tidak jelas.
6.Ternyata banyak produk krim pemutih yang melanggar peraturan baik dari segi iklan maupun komposisinya, seperti menjanjikan efek instant dengan harga relatif murah. Konsumen mudah percaya bila penjual yang merangkap pemakai merayu dengan menunjukkan kulit muka yang kenyal, mulus, kerutan hilang, dan tampak putih. Hasil yang menakjubkan membuat konsumen lupa bertanya tentang efek samping dan cara pakai yang benar serta isi sebenarnya dari krim pemutih tersebut.
7.Memilih kosmetik merupakan hak konsumen, Karena itu iklan atau promosi bagi produsen menjadi sangat penting. Konsumen tidak mengetahui bahwa kosmetik tidak boleh berkhsiat atau mempengaruhi metabolisme tubuh seperti obat. Belum lagi cara pakai yang salah, seperti perempuan – perempuan dengan wajah mengkilat memakai produk pemutih berjalan – jalan di siang hari padahal seharusnya tidak boleh terkena sinar matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar