welcome

Rabu, 15 Mei 2013

Sepotong kata Maaf

Kalian, Sahabatku ! Masihkan kalian berkenan kusapa Sahabatku ? Sungguh aku sangat “menyesal”, hey kalian Apakah penyesalanku ini masih berguna bagi “kalian”? (Aku sangat tahu jawabanmu, sahabat…) (“Penyesalan tak ada gunanya, Nasi sudah jadi bubur !”) Tapi, dihari ini aku ingin kau tetap tahu… Aku sangat menyesal & penyesalan itu hanya dapat ku rasakan dalam hatiku sendiri, Sungguh aku sangat menyesali, atas apa yang telah kulakukan, Aku sangat tahu sahabat, Kau pasti kesal, marah, kecewa bahkan mulai benci padaku, Aku sangat tahu sahabat, Ada sepotong hati yang luka karena kelakuanku, Kalian, Sahabatku ! Masihkan kalian mau mendengar suaraku Sahabat ? Sudilah kalian memaafkanku, Atas yang telah kulakukan padamu, Maafkan kekhilafanku, Sungguh aku mohon maafkan sahabat… Kalian, Sahabatku ! Masihkan kalian rasa aku seorang Sahabat bagi kalian ? Aku tak ingin jika aku kehilangan sahabat seperti kalian, Aku tak mau jauh dari seorang sahabat sepert kalian, Aku tak rela hari-hari ini hampa karena marah yang ada di hati kalian, Kalian, sahabatku, Yang ku mau hanyalah kata maaf dari kalian (Meski aku sangat tahu) (Mungkin aku memang tak pantas kalian maafkan) Tapi kuberharap dan mohon dengan sangat, Sepotong kata Maaf,…maaf…. & ….maaf dari kalian, Sekali lagi aku hanya minta sepotong dari kalian, Maaafkan aku, Sahabatku… (Semoga jika kalian berkenan memberikan sepotong kata itu untukku, ) (Semoga kalian akan tetap berkenan menaburkan tinta warna yang indah, ) (Bagi persahabatan kita, ) Aku tak pernah bosan menunggu, Agar Kalian, Aku, Kita selalu seindah pesona warna dalam hati, Dalam hati sanubari “Persahabatan Kita”